Pakar Ekonom Sepakata Berlakukan Lockdown, Jika Tidak Dampak Ekonominya Akan Lebih Parah
Jakarta - Para ekonom menyebut bahwa pemerintah Indonesia harus mengambil lockdown untuk menekan penularan kasus corona. Mereka mengatakan, kerugian yang ditimbulkan lockdown lebih kecil ketimbang kebijakan pembatasan sosial yang longgar yang selama ini pemerintah ambil. Direktur pusat studi Center of Economic and also Law Researches, Bhima Yudhistira, menyebut bahwa PPKM Mikro yang diambil pemerintah sejak awal tahun tidak efektif dalam menekan kasus COVID-19. "Apalagi kalau model pembatasannya hanya maksimal 25 persen, misalnya, makan di restoran dan jamnya dibatasi optimum jam 8 malam. Kemudian soal kapasitas birokrasi terkecil disuruh lakukan pengawasan kan susah sekali itu. Yang punya kapasitas, ya, pemerintah pusat," kata Bhima. Bhima menjelaskan, skenario lockdown selama 2 minggu pada Juni-Juli 2021 dapat menjaga pertumbuhan ekonomi satu tahun penuh 2021 di kisaran 3 hingga 4,5 persen. Dengan asumsi lockdown Jakarta per hari membutuhkan biaya Rp 550 miliar, maka lockd